Senin, 06 Januari 2014

Cara Mengkonversi Teks Delimited File Untuk Excel Spreadsheets


Saya tidak banyak tangan Excel , menghabiskan sebagian besar waktu saya baik di Microsoft Word atau PowerPoint . Penggunaan paling saya biasa Excel adalah sebagai alat untuk melacak jadwal saya dan untuk daftar apa yang saya memadamkan di web sebagai penulis . Jadi saya bisa mengatakan bahwa setidaknya dalam kasus saya , kekuatan besar yang ada di program spreadsheet ini terletak laten . Tapi itu terjadi pada kita semua bahwa kadang-kadang beberapa tugas , jika tidak diambil , dapatkan dorong kepada kami ( seperti kebesaran ! ) .Jadi dengan saya ketika saya harus mengkonversi file data teks delimited ke Excel dan format dalam kolom dan baris . Itulah tantangan kasar untuk seorang pria yang memiliki rasa takut kronis apa pun yang menyerupai angka . The file mentah yang saya miliki di tangan saya terdiri dari blok pontang-panting dari teks dan angka . Tugas sederhana saya adalah untuk masuk akal dari serakan ini dengan mengimpor ke Excel dan memilah data ke dalam kolom dan baris .Untungnya , banyak tutorial web datang untuk menyelamatkan sel-sel otak mati saya.File dibatasi adalah cara sederhana untuk menyimpan data dan impor atau ekspor antara berbagai aplikasi . Dipisahkan dalam berarti intinya, Data yang dipisahkan oleh karakter pemisah tertentu . Pembatas yang umum adalah tab , koma dan titik koma .



Pikirkan file delimited sebagai format file yang paling dasar yang hampir seragam diterima oleh sebagian besar spreadsheet dan program database. Bagi kita yang tidak pergi ke jalan itu, contoh umum adalah CSV (Comma Separated Value) file atau file Tab dipisahkan kita jumpai di penyihir Ekspor Impor program email seperti Outlook dan Gmail.

Sebuah file delimited tidak ada gunanya sebenarnya kecuali diubah menjadi beberapa bentuk yang sesuai untuk analisis dan studi. Microsoft membuatnya mudah untuk mengkonversi file dibatasi untuk spreadsheet dalam tiga langkah mudah.

Mari kita mulai dengan sebuah file teks dengan beberapa data dipisahkan dengan koma.
Untuk membawa data ke Excel ""
  

  1. Buka Excel dan copy-paste isi teks ke dalam spreadsheet. Isi mengambil satu kolom dan beberapa baris..

  2. Klik pada header kolom untuk memilih seluruh kolom. Klik pada tab Data pita dan kemudian Teks ke Kolom pada kelompok Data Tools.

  3. Mengklik pada perintah di atas membuka Convert Text to Columns Wizard. 
  4. Atau Alternatively "" Anda dapat langsung mengimpor file teks ke Excel. Excel menangani jenis file - Teks, Comma Separated Values ​​dan Printer File teks. Pastikan untuk dropdown menjadi All Files atau File Teks di Open File dialog saat memilih file yang akan diimpor. Jika Excel mengenalinya sebagai file delimited, itu membuka Text Import Wizard yang mirip dengan Convert Text to Columns Wizard.

  5. Dalam Wizard, pilih Delimited dan klik Next
  6. Pada langkah kedua, memilih Pembatas/ Delimited untuk Anda file tertentu (koma, dalam kasus kami). Untuk beberapa karakter lain, periksa lain dan memasukkan karakter dalam bidang kecil. Data Preview window memberi Anda gambaran bagaimana isi bisa dipisahkan menjadi data columnar. Klik Next.

  7. Pada jendela terakhir, Anda bisa mengatur jenis data untuk setiap kolom dengan memilihnya di preview. Format data standar adalah General. Nilai tanggal dan numerik juga dapat ditangani di sini.

  8. Klik Finish untuk keluar dari wizard dan mendapatkan spreadsheet Anda tersusun rapi. 

Ini hanya tiga langkah mudah courtesy of wizard. Utilitas sederhana ini memberikan kita kemampuan untuk mengimpor file teks delimited ke Excel dan menerapkan angka-angka alat-alat di atasnya.

Menyukai ini? Kami memiliki tutorial lain Excel untuk membuat seorang analis dari Anda.



*) Terjemahan

Penyakit Kencing Batu

Definisi Penyakit Kencing Batu

Penyakit kencing batu merupakan istilah awam yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyakit batu saluran kemih dan penyakit ini merupakan penyakit kronis dan penyebabnya belum diketahui dengan pasti.



Penyakit kencing batu banyak diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia dan akibat yang ditimbulkannya dapat berupa obstruksi, infeksi, rasa sakit dan metaplasia. Sampai sekarang obat moderen untuk pengobatan penyakit kencing batu ini belum menampakan hasil yang memuaskan. Selain itu pengobatan kencing batu juga dapat dengan cara pembedahan maupun pemecahan memakai getaran kejut mulai banyak dilakukan, namun demikian harganya sangat mahal dan efek yang didatangkan juga relatif negatif terhadap sistem kekebalan tubuh. Terapi pengobatan kencing batu, yang sudah terbukti khasiat sebagai obat kencing batu aman dan tanpa harus melakukan pembedahan atau operasi, hasilnya alhamdulillah mampu menjadi perantara pengobatan penyakit kencing batu. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai beberapa gejala timbulnya serangan penyakit kencing batu

Gejala Kencing Batu

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal. Setelah kita mengetahui tentang gejala penyakit kencing batu, berikut ini akan dibahas juga mengenai penyebab yang mengakibatkan terjadinya kencing batu.

Penyebab Kencing Batu

Penyebab kencing batu secara umum, seperti yang telah saya bahas diatas, kencing batu adalah batu-batu kecil yang mengkristal dan terbentuk pada saluran kening. Terbentuknya kristalisasi itu karena kadar urine yang terlalu pekat dan zat-zat yang adal dalam urine membentuk kristal batu meski banyak hal-hal yang dapat menjadi penyebab seperti karena adanya infeksi, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D atau kalsium yang tidak larut dengan sempurna namun penyebab utama pekatnya kadar urine disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi air putih setiap hari, sebelum hal ini terjadi maka terapi minum air putih sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit kencing batu atau penyakit batu ginjal. Dan berikut ini adalah beberapa penyebab  batu ginjal.
  1. Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan sedikit
  2. Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat
  3. Pekatnya kadar garam dalam urine sehingga  berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih.
  4. Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat.
  5. Kelebihan vitamin D, kadar asam urat, atau terllalu banyak mengkonsumsi kalsium yang sepenuhnya tidak larut bersama urine
Berikut gejala dari penyakit kencing batu yang pada tahap awal yang dapat dirasakan : 1. Rasa nyeri yang menusuk-nusuk, menjalar ke arah samping mengikuti alur saluran kemih.
2. Terkadang ketika buang air kecil terasa nyeri
3. Sering anyang-anyangan (keluarnya air seni sedikit-sedikit namu sering)
4. Warna air seni menjadi warna kemerahan seperti air daging
5. Terkadang disertai rasa mual dan demam.


Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”.
  • Keji Beling: (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)
  • Sinonim : Strobilantes crispus, Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.), Bremek.
  • Familia : Acanthaceae

Manfaat Keji Beling dan Segala Khasiat Daun Keji Beling

Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Keji Beling yang mempunyai nama latin Strobilanthes crispus Bl atau Sericocalyx crispus (L.) ini mudah berkembang biak pada tanah subur dan agak terlindung serta pada tempat terbuka yang mempunyai ketinggian 1 - 1.000 m di atas permukaan laut.

Tumbuhan Strobilanthes crispus tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol namun karena yang saya ambil di rumah sengaja ditanam maka tumbuh dengan teratur atau dapat dikatakan tidak menggerombol, tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan Strobilanthes crispus yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 - 8 cm, lebar ± 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Strobilanthes crispus memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau dan setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan berwarna putih.
Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) adalah tanaman terna yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini juga sebagai tanaman herba liar hidup menahun yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dalam penyembuhan beberapa penyakit. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal dengan sebutan : ngokilo, enyah kilo, keci beling (Jawa), picah beling (Sunda). Dari berbagai penelitian diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Khasiat Keji Beling
Manfaat Keji Beling
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.
Kalium pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu ginjal dan batu empedu. Unsur-unsur yang terkandung dalam daun keji beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi gula dalam darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu kandungan anti racun yang disinyalir terdapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit akibat gigitan ular berbisa atau semut hitam. Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa. Patut dilestarikan. Semoga sangat bermanfaat

Ciri-ciri tanaman herbal keji beling / sambang getih :

  • Batang : batang basah berbaring tingginya bisa mencapai 1/4 m.
  • Daun: Bagian atas berwarna hijau dan bawah berwarna ungu termasuk juga tulang-tulang daunnya. Tangkai daun panjang, berbulu berhadapan pada pangkalnya, berbentuk telur lebar atau berbentuk jantung, pada pangkalnya membulat atau berbentuk jantung, ukuran daun 7 x 4 cm, bagian tepi bergerigi dan kasar.
  • Bunga : Bunga tanaman herbal keji beling ini kecil, tunggal atau berdua diketiak daun pelindung.
Manfaat dan Khasiat Keji Beling sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal.
Sering kita dengar, banyak orang disekitar lingkungan kita yang menderita penyakit akut harus menjalani operasi supaya penyakit yang diderita bisa hilang dan dapat menjalani hidup dengan sehat seperti biasa. Namun hal itu tidak semua orang mau dan dapat menjalaninya karena beberapa faktor, seperti, faktor usia yang sudah lanjut, faktor biaya, faktor kesehatan yang tidak mengijinkan, dan faktor-faktor yang lainnya.
Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

Resep tradisional Keji Beling untuk pengobatan:

  1. Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
  2. Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
  3. Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
  4. Batu kandung empedu: Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh
  5. Kencing manis: Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
  6. Batu ginjal: Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.
  7. Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
  8. Wasir: Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
  9. Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
  10. Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
  11. Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.
  12. Kolesterol tinggi: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak.
  13. Maag: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.
  14. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
  15. obat disentri, diare. Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
  16. untuk mengatasi gatal, daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.

 

khasiat daun kejibeling yang dapat "menghilangkan" Batu Empedu. 

Semoga informasi ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang sedang mencari solusi dengan pengobatan tradisional.
Dengan komposisi resep sebagai berikut:
Resep 1
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.
Dari ramuan itu keji beling memegang peranan penting. Sebab, ia mampu menghancurkan batu empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak didalam kandung atau saluran empedu. Penyebabnya antara lain karena hambatan aliran cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.
Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih. Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan tempelkan di bagian yang sakit.
Anjuran
Jenis makanan berikut tabu untuk dikonsumsi. Minuman beralkohol, kopi dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, masakan bersantan, pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah yang menimbulkan gas (kol, durian, nangka). Semua jenis ikan laut dan tawar-selain yang tanpa sisik seperti lele-pun harus anda jauhi.
Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus mementang daging lantaran susah di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.
Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.
Khusus penderita batu empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, salam juga penurun kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita diabetes mellitus, segera obati dengan meneteskan madu dan tutup dengan daun sirih. Ulangi cara itu 3 kali sehari. 
Selamat mencoba, semoga resep di atas menjadi obat alternatif bagi anda sekeluarga.
 *) kutipan

IRID Indeks Resiko Iklim Desa

  Link