Jakarta, 25 - 29 September 2012 turut menindaklanjuti "Persiapan Gelar
Karya Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2012" dalam rangka mensukseskan Penyelenggaraan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat
dan Indonesia Millenium Development Goals Expo dan Award 2012. Provinsi Kalimantan Tengah Dalam hal ini di wakili oleh BPMDes Provinsi sebagai Panitia penyelenggara untuk berpartisipasi dalam Agenda tahunan tersebut. Pameran ini diikuti sekitar 360 booth dari 270 perusahaan yang terlibat, 197 diantaranya adalah BUMN. Perusahaan dng Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL atau dikenal Corporate Social Responsibility, CSR), dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa baik Kabupaten maupun Provinsi, Mitra Binaan Perbangkan, dan media. Acara Expo berlangsung pd 27 s/d 30 Sept 2012 di Hall B JCC, stan
Provinsi Kalimantan Tengah menempati di 17D bersebelahan dengan
Provinsi Sulawesi Utara dan di sebrang PT. Babeka Indonesia.
Piagam GKPM Tahun 2011 |
GKPM Expo dan Award 2012 bertema "Membangun Kemitraan Usaha dan Kreativitas Masyarakat" yg bertujuan untuk memperkuat jejaring kemitraan sehingga memperluas dan memperkuat usaha kecil menegah untuk mendukung MDG's. Inovasi pada tahun ini bermaksud untuk 'menyapih' UKM yang telah dibina dari tahun-tahun sebelumnya dan dimitrakan dengan berbagai pihak agar dapat berdiri sendiri secara mandiri. “Bentuk kemitraan yang ditawarkan adalah kerjasama. Masyarakat mengajukan kepada PNPM bidang usaha yang ingin dikembangkannya, nanti CSR dari korporasi akan membantu misalnya dalam pengembangan teknologinya dan akan pihak universitas akan membantu sebagai fasilitator,”. Acara ini dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan baik institusi maupun dunia usaha nasional dan media Kegiatan ini diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para pelaku pemberdayaan masyarakat agar memahami maksud kegiatan dan berperan aktif dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo & Award 2012 pada September nanti. Selain itu, launching diharapkan menjadi sarana sosialisasi dan publikasi usaha pemberdayaan masyarakat.
Bersama Pak Richard HR Spesilist |
Pak Jayasari Rekan Media |
Bersama Pak Yudi Support Design |
Kunjungan Korprov Jawa Tengah Bpk Rohmat |
Dukungan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kalimantan Tengah |
Kerajinan Anyaman Rotan & Getah Nyatu dari Kab. Kapuas |
- Produk mitra binaan PNPM Mandiri dan Program-program Pemberdayaan Masyarakat lainnya berupa hasil industri rumah tangga seperti anyam-anyaman, obat-obat tradisional, makanan ringan, dll.
- Menampilkan keberhasilan PNPM Mandiri atau Program-program Pemberdayaan Masyarakat lainnya dalam bentuk foto-foto, audio visual, standing banner, leaflet, booklet, brosur, dll
Foto-foto kegiatan
Catatan:
Pembukaan Wapres RI Boediono |
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) telah menjadi satu model pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang baik dan siap diaplikasi di negara-negara berkembang lain. Wakil Presiden Boediono meminta agar kalangan swasta meniru PNPM dalam memanfaatkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL atau dikenal dengan Corporate Social Responsibility, CSR) karena tingkat kesuksesannya yang tinggi.
Wapres Boediono menyampaikan hal itu saat membuka Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Expo, Award dan Forum Tahun 2012 di Hall B Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 27 September 2012. Hadir dalam kesempatan itu Menteri Kehutanan Zukifli Hasan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarif Hasan, anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Duta Besar Irak untuk Indonesia.
Dalam sambutannya Wapres banyak menyanjung pelaksanaan program PNPM yang dinilainya berhasil. Ia menyampaikan penghargaan pada semua pihak yang menyelenggarakan PNPM, baik pelaku maupun pemerintah daerah dan semua yang terlibat di lapangan.
Ia menghimbau pada rekan-rekan dunia usaha, agar menggunakan dana CSR sebanyak mungkin untuk program-program serupa PNPM. Ia mengetahui bahwa ada dana yang bisa dimanfaatkan, baik kalangan swasta maupun BUMN, untuk pemberdayaan masyarakat. “Saya anjurkan model PNPM bisa direplikasi karena tingkat keberhasilannya tinggi,” kata Wapres.
PNPM memiliki dua hakekat dasar, kata Wapres, yakni filosofi dasarnya dan mekanisme operasionalnya. Filosofi dasar PNPM adalah program dari, untuk dan oleh rakyat dimana segala inisiatif program, pelaksanaan dan pengawasannya dilakukan oleh rakyat. “Kalau tidak ada elemen ini, maka namanya bukan PNPM,” kata Wapres.
Sedangkan mekanisme operasionalnya bertumpu pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Mekanisme PNPM sudah teruji di lapangan; ada pengawasan, ada quality control, semua ini adalah siklus pelaksanaan operasi yang dijalankan dengan baik. “Jadi good governance merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM,” Wapres menegaskan.
“Kalau saya kunjungan kerja ke daerah, proyek PNPM selalu masuk dalam daftar yang saya kunjungi. Saya merasakan betapa manfaat yang diterima sangat banyak, apakah itu ketersediaan air, dana, selokan, semuanya langsung terkait dengan kebutuhan nyata masyarakat setempat. Prinsip dari, oleh dan untuk rakyat harus dipertahankan. Ini sangat penting karena kita di atas bisa menentukan tapi mungkin salah. Yang nyata itulah yang diketahui masyarakat,” kata Wapres.
Wapres juga mendapat laporan akan adanya penyimpangan yang terjadi di lapangan, namun ia bersyukur bahwa hal itu sudah ditindaklanjuti. Lagipula, jumlahnya sangat kecil dibanding seluruh pelaksanaan PNPM di Indonesia. “Kita harus menjaga kredibilitas dan nama baik PNPM ini, kepercayaan masyarakat tergantung pada tata kelolanya. Tak boleh ada satu rupiah pun yang diselewengkan,” kata Wapres.
Wapres pun meminta para pelaksana PNPM untuk menjabarkan mekanisme “naik kelas” bagi pelaksanaan PNPM yang dianggap sudah berhasil berjalan sukses. Seperti program simpan pinjam perempuan di sejumlah tempat yang omzetnya sudah melebihi kapasitas program serupa, bisa jadi sudah waktunya “naik kelas” bermitra dengan lembaga keuangan yang lebih resmi seperti bank. “Ini memang tujuan kita, jangan sampai mereka yang sudah berhasil tetap berada di kelas yang terbawah,” kata Wapres.
Wapres juga berharap agar PNPM bisa menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti infrastruktur. Misalnya, memasukkan bantuan bagi kelompok masyarakat yang berinisiatif membangun proyek infrastruktur sederhana.
Bagi program-program serupa PNPM yang dikelola pemerintah atau swasta, Wapres minta agar kedua hakekat PNPM bisa diaplikasi karena kedua hal itulah yang membuat PNPM berhasil di masyarakat. Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah daerah agar memasukkan kelebihan dana anggaran pada PNPM.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, tahun 2012 merupakan tahun kelima pelaksanaan PNPM Mandiri sejak ditetapkan sebagai program nasional penanggulangan kemiskinan. Kini PNPM terus diperluas, baik dari jumlah lokasi, alokasi, pelaku maupun penerima manfaat. PNPM terus mengajarkan masyarakat agar berdaya dan berkarya serta membangun jejaring di antaranya. Patut disyukuri berbagai pencapaian yang telah diraih, yakni angka pengangguran yang semakin mengecil di 6.3 persen dan angka kemiskinan yang terus menurun di 11.9 persen (2012).
"Tahun 2014, targetnya adalah menurunkan kemiskinan di bawah 10 persen dan pengangguran di bawah 5 persen," kata Menteri Koperasi. (http://wapresri.go.id)
"Tahun 2014, targetnya adalah menurunkan kemiskinan di bawah 10 persen dan pengangguran di bawah 5 persen," kata Menteri Koperasi. (http://wapresri.go.id)
Catatan:
- 27 s/d 30 September 2012, Jam Kunjung (Pukul 10:00 – 19:00 WIB) sehingga pengunjung yg semestinya pulang kerja pd sore/ malam tidak dapat berhadir akhirnya harus kecewa.
- Undangan sangat terbatas, yg semestinya 5 menjadi 2 sehingga sebagian peserta pembukaan hanya diluar pintu masuk yg di jaga ketat Pempampres.
- Kepanitiaan kurang tanggap terhadap media yang akan meliput secara realtime, acara GKPM seperti Jadwal, Isi sambutan-sambutan pembukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar