Sense of belonging secara harfiah berarti rasa memiliki akan sesuatu. Secara istilah, sense of belonging biasanya diartikan sebagai rasa memiliki suatu kelompok atau organisasi dalam diri anggotanya. James Gilmore (2005) menyatakan bahwa, “A sense of belonging is the feeling of being connected and accepted within one’s family and community.”
Secara
umum, sense of belonging adalah salah satu kebutuhan paling dasar untuk
manusia. Seorang psikolog Amerika, Abraham Maslow, dalam papernya yang
ditulis tahun 1943 menyatakan bahwa sense of belonging adalah “the third
most important human need.” Sense of belonging berfungsi sebagai
pembentuk identitas dalam diri individu dan sebagai motivasi untuk
mereka berpartisipasi dalam masyarakat atau kelompoknya.
Sense of belonging dalam diri manusia adalah perasaan aman, nyaman, dikenali, dan diterima dalam suatu kelompok, sama seperti “a fish in water.” Sense of belonging ini berperan besar untuk kesehatan mental dan secara tidak langsung, kesehatan fisik. Penelitian membuktikan bahwa orang yang mempunyai sense of belonging mengalami lebih sedikit depresi, berperilaku lebih baik, dan cenderung tidak menimbulkan masalah.
Sense of Belonging dalam Organisasi
Manusia
memang memiliki perasaan ingin diterima. Ini adalah suatu hal yang
wajar. Kebutuhan akan penerimaan itu berlaku di mana saja, termasuk di
dalam organisasi. Organisasi selalu memiliki sistemnya sendiri, sehingga
ketika pertama kali masuk ke sana, seseorang akan dipaksa untuk
beradaptasi. Ketika proses adaptasi ini berjalan, rasa memiliki terhadap
organisasi itu pun mulai tumbuh.
Tumbuhnya
sense of belonging tidak dapat berdiri sendiri. Organisasi juga harus
memfasilitasi tumbuhnya sense of belonging tersebut. Ketika sesorang
mulai mempelajari dan memahami kode etik dan peraturan dalam organisasi
tersebut, secara tidak langsung ia mulai merasa menjadi bagian di
dalamnya. Lalu ia akan melihat kondisi sekitar dan mencari cara untuk
bisa diterima di sana. Usaha yang dilakukan orang ini, apabila dihargai,
akan menimbulkan rasa terima kasih dan empati pada organisasi. Sehingga
terbentuklah sense of belonging dalam dirinya.
Apa
yang ditawarkan oleh organisasi sehingga bisa membuat anggotanya
memiliki sense of belonging? Itu adalah manajemen yang baik, yang akan
memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang pada anggotanya. Bila hubungan
antara organisasi dan anggotanya berjalan lancar, maka akan terbentuk
sinergi yang baik antar keduanya.
Sense
of belonging memberi dampak positif pada kehidupan organisasi. Sense of
belonging adalah motor untuk kreativitas dan profesionalitas kerja
anggota organisasi. Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos
kerja yang tinggi, profesional, dan optimal.
Hal
ini berlaku sebaliknya. Apabila usaha yang dilakukan tidak dihargai dan
organisasi ternyata tidak bisa memberikan pengakuan pada individu ini,
maka akan timbul perasaan dikhianati. Sehingga terbentuklah perasaan
tidak nyaman, yang bila dibiarkan akan merusak organisasi tersebut.
Ada beberapa hal yang membuat sense of belonging seseorang pada organisasi tidak dapat tumbuh, yaitu:
- Kurangnya kemampuan individu untuk menyesuaikan diri.
- Kondisi organisasi yang tidak kondusif, dalam arti terkesan cuek akan kehadiran individu ini sebagai anggota baru.
- Organisasi tidak memiliki program yang jelas dalam menerima anggota baru.
- Orang-orang di sekitar tidak menerima dirinya.
- Tidak menemui seseorang yang bisa dijadikan panutan atau andalan.
Sense of Belonging MIS terhadap Data
Dalam sebagian jabaran Tupoksi:
Kita adalah Pemimpin, Warren Bennis (Shelton 1997) dalam Sitepu berpendapat, pemimpin dalam generasi ini perlu membuat inovasi, melakukan terobosan-terobosan pengembangan, memberikan inspirasi dan memperluas pandangan ke depan. Tugas pemimpin tidak lagi hanya sebatas merumuskan visi, membuat keputusan strategis, serta mengarahkan semua sumber daya untuk mewujudkan visi itu atau memberikan perintah lalu mengawasinya. Dewasa ini tantangan pemimpin adalah mentransformasikan hirarki birokrasi dan memberdayakan setiap anggota sehingga kreatif serta inovatif melalui belajar sepanjang hayat. Dalam konteks ini memberdayakan mengandung makna menyediakan lebih banyak informasi dan teknologi, mendorong terjadinya kolaborasi untuk bersama-sama memecahkan masalah, dan melakukan desentralisasi sumber daya sehingga tersedia dan dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah setempat.
Pemberdayaan yang demikian akan berfungsi dengan baik serta berhasil apabila pemimpin memberikan kepercayaan kepada orang-orang dalam organisasi dan melonggarkan pengawasan dan penilaian yang ketat atas kinerja mereka. Kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin akan memotivasi mereka mengawasi dan mengendalikan dirinya sendiri serta menilai kinerjanya secara bertanggung jawab. Melalui pemberdayaan yang demikian akan memunculkan rasa kepemilikan (sense of belonging/ownership) setiap anggota tehadap organisasinaya.
sumber : dr Simbah Go
Pengertian sistem informasi menurut James A. O’Brien dalam bukunya "Management Information Systems" menyebutkan: Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Spesialis MIS ?
#KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- Data = Keterangan atau bahan nyata yg dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
- Informasi = Penerangan; Pemberitahuan; Kabar atau berita tentang sesuatu.
#Oxford
- Data = Facts and statistics collected together for reference or analysis.
- Information = Facts provided or learned about something or someone.
#Wikipedia Indonesia
- Data = Adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".
- Informasi = Adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
#English Wikipedia
- Data = Are values of qualitative or quantitative variables, belonging to a set of items.
- Information = In its general sense, is "Knowledge communicated or received concerning a particular fact or circumstance".
#Kesimpulan
- Data = Adalah suatu fakta yang bentuknya bisa tulisan, suara, gambar, angka, simbol, dan sebagainya, ataupun informasi yang disimpan kembali sebagai suatu fakta yang mana belum memiliki arti yang jelas.
- Data = Is a fact, that its shape can be text, sound, images, numbers, symbols, and so forth, or the information stored back as a fact, which has not had a clear meaning.
- Informasi = Adalah data yang telah diproses dan telah memiliki arti yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu ataupun pengambilan keputusan.
- Information = Is data that has been processed and has a meaning that can be used for a particular purpose or decision-making.
Dalam sebagian jabaran Tupoksi:
- Bertanggung jawab atas manajemen database manajemen.
- Bertanggung jawab untuk mengelola proses data mentah sehingga menjadi informasi.
- Bertanggung jawab memvalidasi data sebagai informasi yang akurat dan terkini.
- Memahami sistem jaringan komputer termasuk pemakaian server, pemakai, dan metodologi internet.
- Memahami Server Pemulihan Data sebagai tempat penyimpanan dan dan pemanggilan kembali data sebagai catatan cadangan dari sistem pemanggilan kembali data.
- Memahami seluruh modul aplikasi manajemen yang dipakai.
- Mengelola data yang diterima dari provinsi, kabupaten, dan kecamatan sehingga menjadi informasi terkomputerisasi.
- Menyusun dan memvalidasi data, baik mingguan dan bulanan yang berasal dari sumber di provinsi, kabupaten, dan kecamatan.
- Memelihara Database Manajemen terkait dengan database penhubung dan sistem terintegrasi sehingga semua informasi dapat dianalisas secara bersamaan.
- Memelihara data dalam Database Pemulihan Data Cadangan sehingga sistem pemanggilan kembali dapat dilakukan saat dibutuhkan.
Kita adalah Pemimpin, Warren Bennis (Shelton 1997) dalam Sitepu berpendapat, pemimpin dalam generasi ini perlu membuat inovasi, melakukan terobosan-terobosan pengembangan, memberikan inspirasi dan memperluas pandangan ke depan. Tugas pemimpin tidak lagi hanya sebatas merumuskan visi, membuat keputusan strategis, serta mengarahkan semua sumber daya untuk mewujudkan visi itu atau memberikan perintah lalu mengawasinya. Dewasa ini tantangan pemimpin adalah mentransformasikan hirarki birokrasi dan memberdayakan setiap anggota sehingga kreatif serta inovatif melalui belajar sepanjang hayat. Dalam konteks ini memberdayakan mengandung makna menyediakan lebih banyak informasi dan teknologi, mendorong terjadinya kolaborasi untuk bersama-sama memecahkan masalah, dan melakukan desentralisasi sumber daya sehingga tersedia dan dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah setempat.
Pemberdayaan yang demikian akan berfungsi dengan baik serta berhasil apabila pemimpin memberikan kepercayaan kepada orang-orang dalam organisasi dan melonggarkan pengawasan dan penilaian yang ketat atas kinerja mereka. Kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin akan memotivasi mereka mengawasi dan mengendalikan dirinya sendiri serta menilai kinerjanya secara bertanggung jawab. Melalui pemberdayaan yang demikian akan memunculkan rasa kepemilikan (sense of belonging/ownership) setiap anggota tehadap organisasinaya.
sumber : dr Simbah Go
**sense of belonging mode ON**
dalam penuh optimisme dan relevansi hingga yakin akan konklusi, jadilah sense of belonging sebuah keniscayaan tak bersyarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar