Minggu, 15 Juni 2025

Bapak Kota Nusantara - IKN (Ibukota Kota Nusantara)

Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur Pemilihan nama Nusantara bukan tanpa alasan. Pasalnya, nama ini sudah ada jauh sebelum Indonesia lahir, yakni dalam berbagai manuskrip kuno Jawa pada abad ke-12 hingga ke-16. Nusantara sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu “nusa” dan “antara”. “Nusa” artinya ‘pulau’, sedangkan “antara” berarti ‘terluar’. Istilah Nusantara ini dulunya dipakai untuk memudahkan dalam penggambaran sistem kenegaraan yang dianut oleh Kerajaan Majapahit. Sebab, banyak kerajaan di luar pulau Jawa yang berada di bawah kekuasaannya. Komitmen Pemerintah melakukan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan upaya untuk mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris dan mempercepat transformasi ekonomi nasional. Arah kebijakan pemindahan IKN telah diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024 sebagai bagian dari prioritas pembangunan kewilayahan kawasan perkotaan Indonesia. Pembangunan IKN diarahkan di luar Pulau Jawa dengan letak yang lebih seimbang secara spasial dan ekonomi, sebagai stimulus pemerataan pertumbuhan perekonomian nasional.

Sebagai salah satu instansi Pemerintah yang termasuk dalam kloter pertama yang pindah ke IKN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Diseminasi Capaian Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Balikpapan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menjadi forum diskusi terkait progres terkini pembangunan IKN sekaligus menjadi forum diskusi lebih mendalam tentang konsep Kota Cerdas atau Smart City yang digunakan dalam membangun IKN.
“Ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022. Kita akan bersama-sama pindah bertahap ke IKN. Walaupun pembangunannya masih bertahap, yang mana jangka panjangnya hingga 2045














Tidak ada komentar:

Sebaran Tanaman Pangan di Indonesia Berdasar IDM 2024

Ketahanan Pangan Ketersediaan pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan adalah kunci dari ketahanan pangan, bahkan ...