Senin, 08 September 2008

Belajar Dari Binatang

Burung bangau itu dikisahkan sedang gelisah menunggu kehadiran belibis yang tak kunjung terlihat dari pintu surga. Bangau heran, mengapa belibis tidak seperti dirinya yang bisa dinyatakan masuk surga. Padahal belibis adalah sahabatnya yang paling baik. Belibis berperan mengubah bangau menjadi sosok yang canggung dan tidak cekatan menjadi sosok yang terampil dalam memburu ikan disawah dan rawa. Belibis telah mengubah dan menyelelamatkan hidup bangau.

Saat itu belibis mengajarkan bangau untuk mengangkat satu kakinya bila hendak berburu ikan. Menurut belibis, satu kaki bangau didalam air itu akan menarik perhatian ikan-ikan sehingga mereka penasaran dan mendekati bangau. Dengan begitu, bangau akan mudah mendapatkan ikan karena justru para ikan itu yang mendekati bangau. Saran belibis menjadi jalan bagi bangau untuk bisa makan berkecukupan sepanjang hidupnya. Lalu mengapa belibis yang telah sangat baik hati membukakan jalan bagi bangau untuk hidup lebih baik itu gagal masuk surga?


Sebelum menjawab pertanyaan itu, ....perlu kita periksa kembali sahabat
Persahabatan yang pernah kita rajut, apakah masih terbentang disana? Atau kita telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan cerdas untuk meniti jalan karier bukan berarti memisahkan kita dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh semak-semak. Demikianlah hidup yang ingin anda jalankan?.

Bukan, jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup kita, mari binalah persahabatan kita. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.

Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat kita yang terdekat adalah keluarga kita. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban kita, karena didalam persahabatan tidak ada perhitungan. Disana kita belajar menghindari hal-hal yang tidak kita setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang kita sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, matipun sendiri.

Oh iya, burung bangau tadi akhirnya tidak bertemu dengan belibis di surga. Malaikat menjelaskan, meskipun mereka tau bangau selalu mendoakan belibis agar selalu berada dalam kebaikan, namun doa bangau saja tidaklah cukup. ”Doa bangsa ikan yang banyak menjadi korban akibat tidakan belibis terbukti jauh lebih banyak dan lebih mudah dikabulkan karena mereka terzalimi,” ujar malaikat. Clink!

"Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari sahabat, namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak sahabat tetapi menyia-nyiakanya."

Sebagian disari, dari buku Clink Your Live
Penulis: Tauhid Nur Azhar
Perlu diketahui saya bukan marketing atau terafiliasi buku diatas

Sabtu, 06 September 2008

Change or Die!

Niat saja tidak cukup, butuh keberanian untuk mewujudkan perubahan sehingga kita bisa mendapatkan tujuan yang kita inginkan. perubahan memang kerapkali menyakitkan, karena kita harus melepaskan diri dari zona kenyamanan. Di pihak lain mereka yang bersikukuh untuk tidak berubah, tidak fleksibel, akan tergilas oleh kehidupan.
klo Bung Dedy Mizwar bicara "Bangkit" dalam iklan TV, Kita bisa konotasikan sebagai "Perubahan"
Perubahan....itu susah...
susah melihat orang susah, senang melihat orang senang
.......
Keberhasilan kita dibatasi oleh persepsi kita sendiri. Jika kita merasa sebagai average people tentu pencapaian kita juga sekedar rata-rata. Sebaliknya jika Kita merasa hanya langit yang mampu membatasi pencapaian, maka hal-hal besar akan kita raih.
Imposible is nothing



Banda Neira

Banda Neira, Kab. Maluku Tengah Prov. Maluku Jakarta, Perjalanan Udara dengan GIA dari Bandara International Soekarno-Hatta Jakarta ke Ambo...